Rumah Sakit di Masa Pandemi Covid-19
Bahaya Terjadi Kebakaran Di Rumah Sakit Masa Pandemi
Di masa Pandemi Covid-19 saat ini oksigen menjadi barang yang paling dicari, akan tetapi tahukah anda, bahaya oksigen jika tak bisa menyimpan dan merawatnya dengan baik. Sebagian besar kebakaran RS di belahan dunia disebabkan oleh ledakan tabung oksigen. Kebakaran RS Covid-19 di Iran misalnya menewaskan 23 orang akibat tabung oksigen di unit perawatan Intensif meledak.
Menyadur NDTV, Minggu (25/4/2021) kebakaran itu terjadi dalam suatu rumah sakit yang berada di Kota Baghdad, ibukota Irak. Ledakan itu disebabkan karena “kesalahan dalam penyimpanan tabung oksigen”, suatu sumber medis menjelaskan ke AFP.
Api menjalar dari sebuah ruangan perawatan di dalam rumah sakit Ibn al-Khatib dan menjalar ke bangsal perawatan khusus Covid-19 yang berisi 30 pasien. Dari kasus Rumah Sakit Covid Iran sangat jelas, bahwa penyimpanan tabung oksigen yang tak semestinya akan mengakibatkan hal fatal.
oksigen bukanlah barang yang bisa diletakkan sembarangan. Sangat penting memperhatikan pemakaian dan penyimpanan dengan tepat agar fungsinya maksimal. Penyimpanan oksigen berbentuk tabung dapat juga dibawa ke rumah pasien yang memerlukan. Bahkan tabung yang lebih kecil dapat dibawa ketika pasien yang memerlukan kontribusi harus terpaksa bepergian. Dalam masalah ini kelebihan yang dimiliki oleh tabung oksigen ialah lebih efektif dibanding konsentrator oksigen yang berupa mesin.
Perhatikan prosedur pemakaian tabung oksigen agar tak mengancam keselamatan jiwa:
- Perhatikan jarak peletakan tabung oksigen dari beberapa tempat yang mengeluarkan api. Jarak aman untuk memposisikan tabung oksigen dari sumber api ialah 1,5-3 meter.
- Tidak menggunakan alat-alat listrik yang memiliki potensi memercikkan api saat menggunakan tabung oksigen.
- Jauhkan cairan yang mudah terbakar dari tabung oksigen. Bahkan juga losion beralkohol, sebaiknya tidak dibalurkan pada pasien saat menghirup tabung oksigen.
- Jangan membersihkan tabung oksigen dengan cairan yang gampang terbakar. Menggunakan air lebih aman untuk membersihkannya.
- Tempelkan tanda dilarang merokok di tempat tabung oksigen berada merupakan salah satu cara efektif memberi tahu semua orang. Pastikan seluruh orang ketahui ketentuan tidak untuk menghidupkan api, misalkan merokok, pada tempat Anda simpan tabung oksigen.
- Usahakan tabung oksigen tidak terkapar demikian saja supaya alat ini tidak terlempar saat terjadi kebocoran.
- Jangan mencoba memperbaiki sendiri kerusakan pada tabung oksigen. Semakin aman bila Anda panggil teknisi dari perusahaan tempat Anda beli tabung oksigen.
- Pastikan detektor asap di rumah bekerja dengan benar. Anda pula harus melengkapi rumah dengan alat pemadam kebakaran.
- Pastikan petugas yang memperbaiki aliran listrik apabila terjadi kerusakan listrik mengetahui bahwa anda memiliki tabung oksigen. Jika aliran listrik mengalami kerusakan,
Ketentuan Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (Apar) di Rumah Sakit
Dikutip dari Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit Sistem Proteksi Kebakaran Aktif, berikut ini detail penggunaan alat pemadam kebakaran untuk memproteksi Rumah sakit dari bahaya si Jago Merah
Tabung pemadam kebakaran api ringan harus disiapkan di bangunan rumah sakit sesuai dasar ini. Jenis alat pemadam api ringan harus sesuai pengelompokan bahaya kebakaran yang ada : Kelas A, B, C, D atau K.
- Jarak menempuh penempatan alat pemadam kebakaran api ringan dari tiap tempat atau titik dalam bangunan rumah sakit harus tidak lebih dari 25 (dua puluh lima) meter.
- Setiap ruangan tertutup dalam bangunan rumah sakit dengan luas tidak lebih dari 250 m2 , harus diperlengkapi dengan sekurangnya sebuah alat pemadam api ringan memiliki ukuran minimum 2 kg sama sesuai kategorisasi.
- Tiap luas tempat parkir yang luasnya tidak melebihi 270 m2 harus ditaruh minimum 2 buah alat pemadam api ringan kimia berukuran minimum 2 kg, yang ditaruh di antara tempat parkir kendaraan dan gedung, pada lokasi yang mudah disaksikan dan diraih.
Penempatan Apar Rumah Sakit:
- Tempat yang mudah terlihat,
- dengan memberikan instruksi pengoperasiannya dan tanda identifikasinya.
- Mudah Dicapai, Apar tak boleh terhalang peraltan atau material lain.
- Letakkan Apar di Koridor dan Lorong menuju pintu keluar
- Letakkan Apar dekat dengan area yang berpotensi terkena bahaya kebakaran, akan tetapi ditempat yang tak mudah rusak oleh sambaran api.
- Letakkan Apar ditempat yang berventilasi.
- Letakkan Apar ditempat yang tidak akan rusak karena terkorosi proses kimia.
- Letakkan Apar di Luar Ruangan
- Dalam Area Khusus
- Jika dalam ruangan kecil dan tertutup, tempatkan Apar diluar ruangan
- Jika diruangan berisi peralatan listrik tempatkan juga Apar diluar ruangan
- Dalam kendaraan yang mudah bergetar, pasang Apar dengan pengikat yang dirancang tahan terhadap getaran
- Hindari ruangan yang memiliki temperatur lebih dari 49 derajat Celsius dan dibawah 40 derajat Celsius.
Bila terjadi Kebakaran di Rumah Sakit, ini prosedur yang harus anda pahami:
Sebuah Rumah sakit haruslah memiliki Standar Operasional (SOP) yang jelas. Petunjuk secara teknis akan menjadi acuan yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatannya. Ini untuk meminimalkan resiko jika terjadi kebakaran
- Usahakan untuk selalu tidak panik dan bisa tetap tenang.
- Dengan segera untuk meninggalkan gedung sesuai dengan adanya petunjuk dari team evakuasi tanggap darurat atau juga untuk mengikuti arah tanda keluar.
- Hindari untuk membawa serta menggunakan benda yang bobotnya berat.
- Beri segera bantuan untuk orang yang mengalami cacat atau juga wanita yang sedang hamil.
- Berkumpul di area aman yang sudah ditentukan, sambil menunggu perintah selanjutnya.
Kebakaran Di Rumah Sakit
1 . Lakukan Simulasi Kebakaran
Penanggulangan kebakaran yang paling efektif dilakukan adalah dengan menggunakan SDM yang terlatih. Kesigapan dan kesiapan karyawan menjadi patokan utama. Perlu kehati-hatian dalam hal penanganan kebakaran rumah sakit. Karena yang menjadi korban adalah pasien uang sedang sakit dan tidak berdaya. Simulasi terhadap bencana perlu diagendakan secara berkesinambungan. Dengan adanya simulasi, karyawan akan memahami langkah tepat dalam mengevakuasi pasien sakit. Selain itu, memprioritaskan pengaman obat-obat berbahaya (B3) juga sangat diperlukan. Obat-obat berbahaya jika terkontaminasi keluar justru akan memperburuk keadaan.
2 . Desain Bangunan Harus Layak
Struktur bangunan yang dirancang untuk bangunan rumah sakit selayaknya memilih bahan-bahan material yang tidak mudah menyala atau terbakar. Standar ketahanan api terutama ruang bedah akan menghambat api cepat menjalar. Desain bangunan yang dirancang sesuai prosedur yang disarankan juga dapat memperlambat kebakaran rumah sakit. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:
- Ketahanan properti seperti pintu, jendela, interior yang tahan akan api.
- Ketahanan fasilitas media yang mudah terbakar dapat dicat menggunakan cat tahan api.
- Penataan ruangan yang tepat guna seperti penempatan pintu darurat dan tombol sirine di setiap lantai rumah sakit.
- Tempat Khusus Penyimpanan Barang
Jika terjadi kebakaran, hal pertama yang anda pikirkan pasti bagaimana menyelamatkan diri dan menolong nyawa orang lain. Dokumen-dokumen penting seperti riwayat pasien atau obat-obat berbahaya akan disepelekan. Jika ini terjadi, tentu saja dokumen akan hangus terbakar sedangkan obat-obat berbahaya akan rusak dan terkontaminasi dengan lingkungan sekitar. Penyimpanan barang penting dilakukan. Caranya, dengan menempatkan dokumen penting dan obat-obatan pada brankas tahan api.
3 . Memiliki Jalur Evakuasi
Ketika kebakaran rumah sakit terjadi, semua orang akan menuju jalur evakuasi yang sudah diarahkan dengan simbol oleh manajemen rumah sakit. Jika jalur evakuasi yang dibuat kurang jelas, membuat pasien panik dan kebingungan. Hasilnya, korban yang berjatuhan akan bertambah semakin banyak. Sedangkan pasien yang berada pada bangunan lantai atas biasanya dievakuasi menggunakan mobil sky lift.
4 . Menyediakan Peralatan Lengkap
Idealnya alat-alat pemadam kebakaran diperlukan pada setiap bangunan apapun. Apalagi dengan resiko kebakaran yang selalu mengancam. Pemakaian alat-alat pemadam mutlak dibutuhkan di setiap lantai rumah sakit. Jika terjadi kebakaran kecil bisa langsung tanggap untuk mematikan titik api. APAR adalah alat wajib yang harus selalu ada. Walaupun alat-alat pemadam perawatan juga menjadi hal penting untuk selalu diperhatikan.
Kebakaran rumah sakit bisa menimpa di manapun sekalipun sebuah rumah sakit yang sudah menggunakan SOP. Yang mana tentunya jelas tentang mengetahui bagaimana mengatasi kebakaran. Hal yang benar-benar efisien sebenarnya adalah koordinasi antar lapisan. Baik itu pihak rumah sakit, masyarakat pengguna rumah sakit, pemerintah sampai pemadam kebakaran. Akan jauh lebih baik mencegah hingga meminimalisasi dampak kebakaran dengan alat pemadam api.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang Apar Rumah Sakit yang bagus dan wajib dimiliki di Rumah Sakit, sebaiknya anda menghubungi tim amdal yang siap membantu penyediaan Apar bagi Rumah Sakit terpercaya, untuk itu sudah tepat anda mempercayakan kebutuhan Apar kepada Kreasi Ukasah.