ALAT PEMADAM KEBAKARAN DI GEDUNG
Gedung (Building) merupakan bangunan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha yang bersangkutan guna tercapainya tujuan perusahaan. Keberadaan gedung sangatlah vital mengingat gedung menjadi tempat beraktifitas sebagian besar kegiatan perusahaan. Oleh karena itu kenyamanan dan keamanannya harus selalu menjadi prioritas agar dapat mendorong upaya perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Kenyamanan sebuah gedung sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan produktivitas karyawan. Dan tentunya aspek keamanan gedung menjadi sangat penting agar seluruh kegiatan dapat dilakukan dengan aman dan tertib. Oleh karena sangatlah penting seluruh gedung mempunyai alat proteksi keamanan salah satunya adalah alat pemadam kebakaran di gedung.
Jenis alat pemadam atau proteksi kebakaran di Gedung meliputi:
Salah satu komponen Tabung pemadam kebakaran / alat pemadam kebakaran di gedung adalah Sistem alarm kebakaran gedung, merupakan suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada penghuni gedung atau petugas yang di tunjuk, tentang adanya kejadian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung. Komponen pokok alarm kebakaran gedung meliputi:
- Panel Kontrol (Main Control Panel).
- Titik Panggil Manual (Manual Call Box).
- Alat pengindera kebakaran (Fire Detector).
- Alarm bel (Horn).
Cara Kerja Alarm Kebakaran gedung :
Manual, dengan menggunakan titik panggil manual (Manual call box).
- Tombol tekan
- Tombol tarik
- Handle tarik
- Atau sesuai dengan petunjuk pemakaian pada titik panggil tersebut.
(2) Otomatis, melalui alat pendeteksi kebakaran (Fire Detector).
Alat pendeteksi kebakaran (fire detector) tersedia dalam beberapa jenis /macam berdasarkan prinsip kerjanya/indikasi yang dideteksinya.
Agar fire alarm system yang merupakan salah satu alat pemadam kebakaran di gedung dapat berfungsi, maka diperlukan sebuah detektor untuk mendeteksi terjadinya suatu kebakaran. Jenis detector dan sistem kerjanya:
- Pengindera Asap (Smoke Detector).
Prinsip Kerja diteksi ini bila terjadi kebakaran yang kemudian ada asap memasuki ruang diteksi maka partikel-partikel asap tersebut mempengaruhi perubahan ion di ruang deteksi, dengan perubahan perbandingan nilai ion pada ruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian electronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi .
- Pengindera Panas (Heat detector).
Prinsip Kerja diteksi ini bila di suatu ruangan terjadi kebakaran sehingga terjadi perubahan suhu yang cepat maka udara di dalam ruang diteksi memuai dan pemuian udara di ruang tertutup tersebut mengakibatkan membran terdorong naik dan dengan terdorongnya membran sekaligus mendorong mechanical contac menjadi aktif, dengan demikian alarm berbunyi.
(Fire Hydrant System)
Sebagai alat pemadam kebakaran di gedung, Fire Hidrant System sesuai tempat/lokasinya dapat dikelompokkan menjadi 3:
- Sistem Hidran Gedung : hidran yang terletak atau dipasang di dalam bangunan dan sistem serta peralatannya disediakan serta dipasang oleh pihak bangunan/gedung tersebut. Jumlah dan letak Hidran Gedung disesuaikan dengan Klasifikasi bangunan dan luas lantai ruangan yang di lindungi oleh Hidran.
- Sistem Hidran Halaman : hidran yang terletak diluar/lingkungan bangunan, sedangkan instalasi dan peralatan serta sumber air disediakan oleh pihak pemilik bangunan.
- Sistem Hidran Kota : hidran yang terpasang ditepi/sepanjang jalan pada daerah perkotaan yang dipersiapkan sebagai prasarana kota oleh pemerintah daerah setempat guna menanggulangi bahaya kebakaran. Persedian air untuk jenis ini dipasok oleh perusaahaan air minum (PDAM) setempat.
Sistem Pemercik Otomatis (Fire Automatic Spinkler System)
Sistem pemercik (sprinkler) adalah suatu alat pemadam kebakaran di gedung berupa jaringan instalasi pemipaan yang dapat memancarkan air bertekanan tertentu, secara otomatis berdasarkan sensor panas, ke segala arah dalam suatu ruangan.
Jenis sistem sprinkler:
- Sprinkler Sistem Basah (Wet Pipe Sprinkler)
Cara kerja sistem ini adalah melalui pecahnya kepala srinkler yang menerima rangsangan panas berdasarkan tingkat suhunya. Air memancar dari kepala sprinkler dan mengakibatkan tekanan dalam jaringan instalasi turun sampai ke titik tertentu sesui desain/rancangan. Turunnya tekanan selanjutnya akan mengaktifkan.
- Sprinkler Sistem Kering (Dry Pipe Sprinkler)
Cara kerja sistem ini adalah pada saat panas atau asap pada ruang yang dilindungi mencapai suhu tertentu atau jumlah tertentu, panas/asap tersebut akan dideteksi oleh detektor yang terpasang pada sistem sprinkler ini. Selanjutnya detector ini akan mengaktifkan katup curah (Deluge value). Air yang mengalir ke sistem sprinkler selanjutnya akan mengaktifkan pompa kebakaran dan alarm bel yang sekaligus berfungsi memberi peringatan kepada petugas sebelum terpancarnya air dari kepala sprinkler yang pecah.
- Sprinkler Sistem Pancaran Serentak (Deluge Sprinkler).
Cara kerja sistem ini adalah dikombinasikan dengan sistem alarm terpisah yang berfungsi mengaktifkan katup curah (Deluge Valve). Setelah katup terbuka, air bertekanan mengalir melalui kepala sprinkler dan menghidupkan pompa kebakaran.
Selain dapat diaktifkan secara elektrik dengan sistem alarm, katup curah dapat juga diaktifkan secara pneumatik maupun hidrolik.
(Portable Fire Extinguisher)
Bahan baku alat pemadam kebakaran di gedung jenis APAR:
- Air (Water).
- Busa (Foam).
- Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder).
- Gas Karbon Dioksida (Carbon Dioxide/CO2).
- Gas Halon (Halon Free).
Jenis, Ukuran, dan jumlah APAR yang dibutuhkan sebagai alat pemadam kebakaran di gedung disesuaikan berdasarkan pada tingkat bahaya hunian dari area yang diproteksi.